Pengumuman Hasil PPDB dan Daftar Ulang di Spensagi khusus Calon Siswa Baru

By Khusnul Kartika Wijaya Labels: Spensagi at June 22, 2020

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: large;">Alhamdulillah Seleksi PPDB telah selesai dilaksanakan. adapun nama-nama yang dinyatakan di terima di SMPN 1 Gondanglegi adalah sebagai berikut:</span></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="color: #cc0000; font-size: x-large;"><a href="https://docs.google.com/spreadsheets/d/1eVD-VbRBG4XyNp9p1Yk6NqTfr4VqbJo_euon4DkU_TM/edit?usp=sharing">DAFTAR CALON SISWA YANG DITERIMA</a></span></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: large;">Kelas daftar ulang sudah di bagi. Formulir daftar ulang silahkan diambil di sekolah kami. tempat pengambilan formulir ada diruang pendaftaran.</span><br />
<span style="font-size: large;">Daftar Ulang dibuka dan dimulai hari ini.</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: large;">Untuk Jadwal Daftar Ulang per kelas silahkan Klik Jadwal di Bawah</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-large;"><a href="https://docs.google.com/spreadsheets/d/1HilmodbNsyDJ2YXqfFIPh0sbg05bq3DRqkK05UY2AMg/edit?usp=sharing">JADWAL DAFTAR ULANG PERKELAS</a></span><br />
<br />
<span style="font-size: large;">Jangan lupa untuk memakai masker, hand santizer dan jaga jarak</span><br />
<span style="font-size: large;">Trimakasih</span></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
</div>

Alhamdulillah Seleksi PPDB telah selesai dilaksanakan. adapun nama-nama yang dinyatakan di terima di SMPN 1 Gondanglegi adalah sebagai ber...

Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya - dari Hj. Titik Indayani

By Khusnul Kartika Wijaya Labels: at June 21, 2020

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
Beberapa bulan yang lalu teman kita dan guru kita bu Hj. Titik Indayani tampaknya dalam keadaan baik-baik saja, semua dalam kondisi normal seperti biasanya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Namun entah kenapa tiba-tiba salah satu guru kita yang bernama bu Titik mendadak sering pusing saat mengajar di kelas. walaupun kepala terasa pusing beliau masih berusaha mengajar. terkadang sampai tertidur di kelas untuk menghilangkan pusing tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
hari berganti hari, sakit kepala yang dialami beliau semakin hari  semakin bertambah sakitnya. sebagai upaya penyembuhan beliau periksa ke rumah sakit, juga berupaya ke pengobatan alternatif. sempat satu bulan beliau sembuh dan tidak kambuh, namun entah mengapa pusinggnya kembali muncul lagi.</div>
<div style="text-align: justify;">
Konsultasi dengan dokter sampai sekarang masih rutin dilaksanakan dan saran dari dokter yang terakhir adalah kepala beliau harus di operasi. Kenapa harus operasi...? karena setelah discan ternyata di dalam kepala beliau ada benjolan kecil yang harus diangkat. karena itu yang menyebabkan sakit kepala.<br />
Dan beberapa jam yang lalu saya mendapatkan pesan singkat (wa) bahwa beliau sebelum operasi minta maaf kepada kalian semua, kepada murid-muridnya serta kepada teman-teman yang ada di sekolah serta seluruh keluarga besar Spensagi.<br />
Mohon maaf anak-anak jika selama ini beliau mempunyai kesalahan terhadap kalian, baik itu berupa perkataan atau perbuatan. dan mari kita doakan agar operasi beliau berjalan dengan lancar dan kembali sehat kembali seperti sediakala.<br />
di bawah ini adalah isi pesan beliau kepada bu lestari dan diteruskan kepada saya</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgF4l1uGt4g_bFm_Q8xQJ6Kg0z6jHqG_fZSMqp7rXgiZUJRIH4v9wcNrAlfLv9QepfC4Vv9TK7LdQ-0KavNdsM8k0U5n0Fkqeh67eFB9wB-EI0MUJA8MAnDvU3JpInfiRtgbEoVUehcxuLY/s1600/Screenshot_1.png" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="146" data-original-width="422" height="110" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgF4l1uGt4g_bFm_Q8xQJ6Kg0z6jHqG_fZSMqp7rXgiZUJRIH4v9wcNrAlfLv9QepfC4Vv9TK7LdQ-0KavNdsM8k0U5n0Fkqeh67eFB9wB-EI0MUJA8MAnDvU3JpInfiRtgbEoVUehcxuLY/s320/Screenshot_1.png" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>

Beberapa bulan yang lalu teman kita dan guru kita bu Hj. Titik Indayani tampaknya dalam keadaan baik-baik saja, semua dalam kondisi normal...

HASIL PPDB SMPN 1 GONDANGLEGI TAHUN AJARAN 2020 - 2021

By Khusnul Kartika Wijaya Labels: at June 20, 2020

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Ppdb tahun ajaran 2020 - 2021 telah resmi dibuka sejak tanggal 16 Juni 2021 dan secara resmi telah ditutup pada tanggal 19 Juni 2020 pada pukul 23.59.<br />
<div style="text-align: justify;">
untuk jalur afirmasi dan prestasi ada 13 siswa yg telah dinyatakan di terima.</div>
<div style="text-align: justify;">
untuk jalur zonasi sebanyak 231 sementara yang diterima. Angka 231 ini masih bisa bergerak sampai tanggal 22 Juni 2020 Pukul 23.59.<br />Pergerakan hasil seleksi zonasi tersebut dipengaruhi dari sekolah lain yang telah melebihi pagu.   </div>
silahkan klik link berikut ini untuk hasil selengkapnya<br />
<b><a href="https://malangkab.siap-ppdb.com/#/020001/hasil/seleksi/22050016/0/1/simple"><span id="goog_213579756"></span>LIHAT HASIL ZONASI</a></b><span id="goog_213579757"></span><br />
<b><a href="https://malangkab.siap-ppdb.com/#/020101/hasil/seleksi/22050016/0/1/simple">LIHAT HASIL PRESTASI</a></b><br />
<b><a href="https://malangkab.siap-ppdb.com/#/020301/hasil/seleksi/22050016/0/1/simple">LIHAT HASIL AFIRMASI</a></b><br />
<br />
Secara keseluruhan hasil dari PPDB SMPN 1 Gondanglegi tahun ini menurun dibanding dengan tahun yang laiu. Jika tahun yang lalu Spensagi kelebihan siswa namun tahun sekarang tidak lebih atau cukup sesuai dengan pagu yang ditetapkan oleh dinas pendidikan.</div>

Ppdb tahun ajaran 2020 - 2021 telah resmi dibuka sejak tanggal 16 Juni 2021 dan secara resmi telah ditutup pada tanggal 19 Juni 2020 pada p...

Almaghfurllah Mbah Hazim Muzadi Bercerita tentang PKI Lama dan PKI baru.

By Khusnul Kartika Wijaya Labels: at June 18, 2020

Ini adalah pengalaman mbah hazim saat masih hidup. beliau bercerita waktu masih muda tentang PKI berikut adalah cerita beliau saat beliau...

Tutorial Power Point - Membuat Rasengan, Jurus Naruto

By Khusnul Kartika Wijaya Labels: Power Point at June 13, 2020

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="text-align: justify;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="text-align: justify;">Salah satu jurus nauto yang sangat hebat adalah Rasengan. Rasengan adalah jurus pertama Naruto yang diajarkan oleh gurunya petapa genit atau jiraiya. untuk membuat animasi jurus rasengan tidaklah sulit. Ikuti langkah-langkah yang ada dalam video tersebut tidak lebih dari 15 menit.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Aplikasi : Power point 2016<br />
Efek Animasi : Emphasis Spinner, Emphasis Pulse<br />
Cara membuatnya silahkan lihat video berikut :<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<iframe allowfullscreen="" class="YOUTUBE-iframe-video" data-thumbnail-src="https://i.ytimg.com/vi/T-StEH0uN7U/0.jpg" frameborder="0" height="300" src="https://www.youtube.com/embed/T-StEH0uN7U?feature=player_embedded" width="320"></iframe></div>
<br />
<br /></div>
</div>

Salah satu jurus nauto yang sangat hebat adalah Rasengan. Rasengan adalah jurus pertama Naruto yang diajarkan oleh gurunya petapa genit ...

Sejarah perkembangan komputer setelah tahun 1940

By Khusnul Kartika Wijaya Labels: Aku Ingin tahu at September 22, 2019

<div style="text-align: justify;">
PERKEMBANGAN KOMPUTER<br />GENERASI PERTAMA (1940 – 1959)<br />Komputer generasi pertama masih sangat sederhana. Ukuran komputer generasi pertama sangat besar dan prosesnya masih sangat lambat. Menggunakan tabung vakum untuk memroses dan menyimpan data. Membutuhkan ribuan tabung vakum. Komputer generasi pertama murni peralatan elektronik, ukuran yang besar seperti mainframe <br />Contoh : ENIAC (Electronic Numerical Integrator and Calculator) yang dibuat pada tahun 1946<br /><br /><br />GENERASI KE DUA (1959 – 1964)<br />    Komputer generasi ke dua menggunakan transistor dan dioda menggantikan tabung vakum. Diperkenalkan cara baru untuk menyimpan data, yaitu dengan cara penyimpanan magnetik. Lebih cepat dari generasi pertama. Menggunakan bahasa pemrograman tingkat tinggi, seperto FOLTRAN & COBOL. Kedua bahasa tersebut menggantikan bahasa mesin.  Digunakan untuk proses data dibidang perniagaan, universitas dan militer. <br />Contoh :<br />-    DEC PDP-8<br />-    IBM 700<br />-    IBM 7094<br /><br />KOMPUTER GENERASI KETIGA (1964 – 1980)<br />    Komputer generasi ke tiga dibuat dengan menggabungkan beberapa komponen di dalam satu tempat. Tampilan dari komputer juga disempurnakan. Penyimpanan memorinya lebih besar dan diletakkan di luar. Penggunaan listriknya lebih hemat dibandingkan dengan genarasi sebelumnya. Ukuran fisiknya menjadi lebih kecil sehingga menjadi hemat ruang. Sudah menggunakan komponen IC (integrated circuit) atau disebut dengan chip<br />Contoh :<br />-    Komputer Apple<br />-    Komputer IBM<br />-    Komputer NEC<br /><br />KOMPUTER GENERASI KEEMPAT (1980 – Sekarang)<br />    Komputer generasi ke empat masih menggunakan IC/Chip untuk pengolahan data dan penyimpanan. Pengolahan data dapat dilakukan dengan lebih cepat atau dalam waktu yang singkat. Kapasitas atau isi media penyimpanan lebih besar dibanding dengan generasi sebelumnya. Komputer generasi ini sering disebut dengan komputer mikro.<br />Contoh : <br />-    PC (Personal Computer)<br />-    Laptop<br />-    HP<br /><br />Beberapa teknologi IC komputer ini pada generasi ini adalah Prosesor 6086, 80286, 80386, 80486, pentium I, Celeron, Pentium II, Pentium III, Pentium IV, DualCore, Core to Duo, dan sebagainya.<br />Bahasa45 pemrograman BASIC dan Pascal mulai digunakan pada komputer generasi ke empat ini.<br /></div>

PERKEMBANGAN KOMPUTER GENERASI PERTAMA (1940 – 1959) Komputer generasi pertama masih sangat sederhana. Ukuran komputer generasi pertama san...

Monas 2019

By Khusnul Kartika Wijaya Labels: Jalan Jalan at January 23, 2019

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgDJp8fG53jCIvmyIqUZ7WucKusPddWKAHK_O1IDgSyBpOMdgqr-86KBK53rvW8jqep7yhD1JxvBEeRss3ayznvafJhInKqcIq-UiCyofoxsMp__92cLStXzT1fMXIHutHB3jHEKXurHJNs/s1600/WhatsApp+Image+2019-01-22+at+09.29.05%25281%2529.jpeg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="590" data-original-width="1280" height="147" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgDJp8fG53jCIvmyIqUZ7WucKusPddWKAHK_O1IDgSyBpOMdgqr-86KBK53rvW8jqep7yhD1JxvBEeRss3ayznvafJhInKqcIq-UiCyofoxsMp__92cLStXzT1fMXIHutHB3jHEKXurHJNs/s320/WhatsApp+Image+2019-01-22+at+09.29.05%25281%2529.jpeg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah sekian lama resign dari blog, kini hadir untuk pertama kalinya nulis lagi di blog. kebetulan kemarin saya lagi kunjungan kerja ke Jakarta. Rakernas permasalah Informatika. namun yang ingin saya tulis bukan masalah kerjanya, akan tetapi pengalaman saya di Jakarta menginjak tahun 2019. banyak sekali perubahan yang terjadi setelah satu dekade berlalu. Mungkin dulu kita masuk ke Tugu monas tidak membawa apa-apa, hanya mengandalkan kamera manual untuk mengabadikan momen kita. Akan tetapi di era digital 4.0 ini kamera sudah bukan barang mahal lagi karena tiap tangan yang menuju kesana pasti membawa kamera hp. segingga pemandangan monas yang dulu mungkin agak sepi, sekarang berubah menjadi ramai karena setiap orang ingin mengabadikan dirinya berdiri, duduk sambil tersenyum disebelah monas. hihi..</div>
<div style="text-align: justify;">
Karena perubahan zaman yang serba digital ini, tentu membawa dampak yang negatif kepada beberapa pekerja, salah satu yang kami temui adalah tukang foto yang ada disekitar monas kini sudah tidak laku lagi. mudah-mudahan rizki mereka tetap lancar dan berkah. Amiin<br />
jarang-jarang ke jakarta bersama teman-teman, mumpung ada kesempatan kami mampir kesana hanya untuk foto disamping monas. hihi. setelah foto langsung pulang.</div>
<div style="text-align: justify;">
karena waktu itu kami disana sabtu menjelang malam minggu maka situasinya agak menjadi ramai menjelang malam. banyak hal yang kami temui di sana mulai dari turis, ada yang kampanye anti kekerasan pada wanita hingga konser musik kecil-kecilan.   <br />
ada pemandangan lain yang menarik diluar monas. yang pertama yaitu kondisi tempatnya yang terjaga dari sampah sehingga terlihat bersih, yang kedua yaitu situasi para pedangan disana. ketika masuk kesana ada perasaan aneh, karena suara yang saya dengarkan tidak asing bagi kami. ternyata sebagian besar pedagang makanan di sana adalah orang madura.hihi... tentu hal ini menjadi sangat menarik bagi kami, karena salah satu teman kami begitu fasihnya berbahasa madura sehingga komunikasi dengan penjual semakin asik dan bisa bercanda. hihihihihi..<br />
rata-rata makanan yang dijual di sana kurang lebih 25 ribu perporsi, sedangkan untuk asesoris pakaian bervariasi. untuk baju anak kecil dijual 15 ribu. jika membeli 7 buah akan mendapatkan potongan sedikit menjadi 100 ribu. </div>
<div style="text-align: justify;">
teman saya membeli bantal yang agak besar harga awal 75 ribu ditawar lagi menjadi 70 ribu. maklum gak pinter nawar sih. hihihih. bagi yang ingin ke sana harus pinter-pinter nawar ya biar gak kejerumus hihi..</div>
<div style="text-align: justify;">
setelah itu semua kami lalui kami baru kembali ke Malang. ada perasaan senang ketika kembali ke Malang, karena kami bisa melihat foto kami kembali dengan mudah. sedikit tertawa karena foto sekarang tidak sama dengan yang dulu. hihihi..<br />
Ingin tahu Tugu Monas yang sekarang...?, Jangan lupa kamera dicarge Full. hihiihi</div>
</div>

Setelah sekian lama resign dari blog, kini hadir untuk pertama kalinya nulis lagi di blog. kebetulan kemarin saya lagi kunjungan kerja k...

UWAIS AL QORNI

By Khusnul Kartika Wijaya Labels: at February 19, 2013

<p align="justify">Pada zaman Nabi Muhammad SAW, ada seorang pemuda bermata biru, rambutnya merah, pundaknya lapang panjang, berpenampilan cukup tampan, kulitnya kemerah-merahan, dagunya menempel di dada selalu melihat pada tempat sujudnya, tangan kanannya menumpang pada tangan kirinya, ahli membaca Al-Qur'an dan menangis, pakaiannya hanya dua helai sudah kusut yang satu untuk penutup badan dan yang satunya untuk selendangan, tiada orang yang menghiraukan, tak dikenal oleh penduduk bumi akan tetapi sangat terkenal di langit. </p>  <p align="justify">Pemuda dari Yaman ini telah lama menjadi yatim, tak punya sanak famili kecuali hanya ibunya yang telah tua renta dan lumpuh. Hanya penglihatan kabur yang masih tersisa. Untuk mencukupi kehidupannya sehari-hari, Uwais bekerja sebagai penggembala kambing. Upah yang diterimanya hanya cukup untuk sekedar menopang kesehariannya bersama Sang ibu, bila ada kelebihan, ia pergunakan untuk membantu tetangganya yang hidup miskin dan serba kekurangan seperti keadaannya. </p>  <p align="justify">Kesibukannya sebagai penggembala domba dan merawat ibunya yang lumpuh dan buta, tidak memengaruhi kegigihan ibadahnya, ia tetap melakukan puasa di siang hari dan bermunajat di malam harinya. </p>  <p align="justify">Uwais al-Qarni telah memeluk Islam pada masa negeri Yaman mendengar seruan Nabi Muhammad SAW. yang telah mengetuk pintu hati mereka untuk menyembah Allah, Tuhan Yang Maha Esa, yang tak ada sekutu bagi-Nya. Islam mendidik setiap pemeluknya agar berakhlak luhur. </p>  <p align="justify">Peraturan-peraturan yang terdapat di dalamnya sangat menarik hati Uwais, sehingga setelah seruan Islam datang di negeri Yaman, ia segera memeluknya, karena selama ini hati Uwais selalu merindukan datangnya kebenaran. Banyak tetangganya yang telah memeluk Islam, pergi ke Madinah untuk mendengarkan ajaran Nabi Muhammad SAW secara langsung. Sekembalinya di Yaman, mereka memperbarui rumah tangga mereka dengan cara kehidupan Islam. </p>  <p align="justify">Alangkah sedihnya hati Uwais setiap melihat tetangganya yang baru datang dari Madinah. Mereka itu telah "bertamu dan bertemu" dengan kekasih Allah penghulu para Nabi, sedang ia sendiri belum. Kecintaannya kepada Rasulullah menumbuhkan kerinduan yang kuat untuk bertemu dengan sang kekasih, tapi apalah daya ia tak punya bekal yang cukup untuk ke Madinah, dan yang lebih ia beratkan adalah sang ibu yang jika ia pergi, tak ada yang merawatnya. </p>  <p align="justify">Di ceritakan ketika terjadi Pertempuran Uhud Rasulullah SAW mendapat cedera dan giginya patah karena dilempari batu oleh musuh-musuhnya. Kabar ini akhirnya terdengar oleh Uwais. Ia segera memukul giginya dengan batu hingga patah. Hal tersebut dilakukan sebagai bukti kecintaannya kepada beliau SAW, sekalipun ia belum pernah melihatnya. Hari berganti dan musim berlalu, dan kerinduan yang tak terbendung membuat hasrat untuk bertemu tak dapat dipendam lagi. Uwais merenungkan diri dan bertanya dalam hati, kapankah ia dapat menziarahi Nabinya dan memandang wajah beliau dari dekat? </p>  <p align="justify">Tapi, bukankah ia mempunyai ibu yang sangat membutuhkan perawatannya dan tak tega ditingalkan sendiri, hatinya selalu gelisah siang dan malam menahan kerinduan untuk berjumpa. Akhirnya, pada suatu hari Uwais mendekati ibunya, mengeluarkan isi hatinya dan memohon izin kepada ibunya agar diperkenankan pergi menziarahi Nabi SAW di Madinah. Sang ibu, walaupun telah uzur, merasa terharu ketika mendengar permohonan anaknya. </p>  <p align="justify">Beliau memaklumi perasaan Uwais, dan berkata, "Pergilah wahai anakku! temuilah Nabi di rumahnya. Dan bila telah berjumpa, segeralah engkau kembali pulang". Dengan rasa gembira ia berkemas untuk berangkat dan tak lupa menyiapkan keperluan ibunya yang akan ditinggalkan serta berpesan kepada tetangganya agar dapat menemani ibunya selama ia pergi. </p>  <p align="justify">Sesudah berpamitan sambil menciumi sang ibu, berangkatlah Uwais menuju Madinah yang berjarak kurang lebih empat ratus kilometer dari Yaman. Medan yang begitu ganas dilaluinya, tak peduli penyamun gurun pasir, bukit yang curam, gurun pasir yang luas yang dapat menyesatkan dan begitu panas di siang hari, serta begitu dingin di malam hari, semuanya dilalui demi bertemu dan dapat memandang sepuas-puasnya paras baginda Nabi SAW yang selama ini dirindukannya. Tibalah Uwais al-Qarni di kota Madinah. Segera ia menuju ke rumah Nabi SAW, diketuknya pintu rumah itu sambil mengucapkan salam. Keluarlah Sayyidah Fathimah binti Muhammad SAW, sambil menjawab salam Uwais. </p>  <p align="justify">Segera saja Uwais menanyakan Nabi yang ingin dijumpainya. Namun ternyata beliau SAW tidak berada di rumah melainkan berada di medan perang. Betapa kecewa hati sang perindu, dari jauh ingin berjumpa tetapi yang dirindukannya tak berada di rumah. Dalam hatinya bergolak perasaan ingin menunggu kedatangan Nabi SAW dari medan perang. </p>  <p align="justify">Tapi, kapankah beliau pulang ? Sedangkan masih terngiang di telinga pesan ibunya yang sudah tua dan sakit-sakitan itu, agar ia cepat pulang ke Yaman," Engkau harus lekas pulang". </p>  <p align="justify">Karena ketaatan kepada ibunya, pesan ibunya tersebut telah mengalahkan suara hati dan kemauannya untuk menunggu dan berjumpa dengan Nabi SAW. Ia akhirnya dengan terpaksa mohon pamit kepada Sayyidah Fathimah a.s. untuk segera pulang ke negerinya. Dia hanya menitipkan salamnya untuk Nabi SAW dan melangkah pulang dengan perasaan haru. </p>  <p align="justify">Sepulangnya dari perang, Nabi SAW langsung menanyakan tentang kedatangan orang yang mencarinya. Nabi Muhammad SAW menjelaskan bahwa Uwais al-Qarni adalah anak yang taat kepada ibunya. Ia adalah penghuni langit (sangat terkenal di langit). Mendengar perkataan baginda Rasulullah SAW, Sayyidatina Fathimah a.s. dan para sahabatnya tertegun. Menurut informasi Sayyidah Fathimah a.s., memang benar ada yang mencari Nabi SAW dan segera pulang kembali ke Yaman, karena ibunya sudah tua dan sakit-sakitan sehingga ia tidak dapat meninggalkan ibunya terlalu lama. </p>  <p align="justify">Rasulullah SAW bersabda : "Kalau kalian ingin berjumpa dengan dia (Uwais al-Qarni), perhatikanlah, ia mempunyai tanda putih di tengah-tengah telapak tangannya." Sesudah itu beliau SAW, memandang kepada Imam Ali bin Abi Thalib a.s. dan Umar bin Khattab dan bersabda, "Suatu ketika, apabila kalian bertemu dengan dia, mintalah do'a dan istighfarnya, dia adalah penghuni langit dan bukan penghuni bumi". </p>  <p align="justify">Tahun terus berjalan, dan tak lama kemudian Nabi SAW wafat, hingga kekhalifahan Abu Bakar telah diestafetkan kepada Khalifah Umar bin Khattab. Suatu ketika, khalifah Umar teringat akan sabda Nabi SAW. tentang Uwais al-Qarni, sang penghuni langit. Ia segera mengingatkan kepada Imam Ali a.s. untuk mencarinya bersama. Sejak itu, setiap ada kafilah yang datang dari Yaman, beliau berdua selalu menanyakan tentang Uwais al-Qorni, apakah ia turut bersama mereka. </p>  <p align="justify">Di antara kafilah-kafilah itu ada yang merasa heran, apakah sebenarnya yang terjadi sampai-sampai ia dicari oleh beliau berdua. Rombongan kafilah dari Yaman menuju Syam silih berganti, membawa barang dagangan mereka. </p>  <p align="justify">Suatu ketika, Uwais al-Qorni turut bersama rombongan kafilah menuju kota Madinah. Melihat ada rombongan kafilah yang datang dari Yaman, segera khalifah Umar bin Khattab dan Imam Ali a.s. mendatangi mereka dan menanyakan apakah Uwais turut bersama mereka. Rombongan itu mengatakan bahwa ia ada bersama mereka dan sedang menjaga unta-unta mereka di perbatasan kota. Mendengar jawaban itu, beliau berdua bergegas pergi menemui Uwais al-Qorni. </p>  <p align="justify">Sesampainya di kemah tempat Uwais berada, Khalifah Umar bin Khattab dan Imam Ali a.s. memberi salam. Namun rupanya Uwais sedang melaksanakan salat. Setelah mengakhiri salatnya, Uwais menjawab salam kedua tamu agung tersebut sambil bersalaman. Sewaktu berjabatan, Khalifah Umar segera membalikkan tangan Uwais, untuk membuktikan kebenaran tanda putih yang berada di telapak tangan Uwais, sebagaimana pernah disabdakan oleh Nabi SAW. Memang benar! Dia penghuni langit. Dan ditanya Uwais oleh kedua tamu tersebut, siapakah nama saudara? "Abdullah", jawab Uwais. </p>  <p align="justify">Mendengar jawaban itu, kedua sahabatpun tertawa dan mengatakan, "Kami juga Abdullah, yakni hamba Allah. Tapi siapakah namamu yang sebenarnya?" Uwais kemudian berkata, "Nama saya Uwais al-Qorni". </p>  <p align="justify">Dalam pembicaraan mereka, diketahuilah bahwa ibu Uwais telah meninggal dunia. Itulah sebabnya, ia baru dapat turut bersama rombongan kafilah dagang saat itu. Akhirnya, Khalifah Umar dan Imam Ali a.s. memohon agar Uwais berkenan mendo'akan untuk mereka. </p>  <p align="justify">Uwais enggan dan dia berkata kepada khalifah, "Sayalah yang harus meminta do'a kepada kalian". Mendengar perkataan Uwais, Khalifah berkata, "Kami datang ke sini untuk mohon do'a dan istighfar dari anda". </p>  <p align="justify">Karena desakan kedua sahabat ini, Uwais al-Qorni akhirnya mengangkat kedua tangannya, berdo'a dan membacakan istighfar. Setelah itu Khalifah Umar berjanji untuk menyumbangkan uang negara dari Baitul Mal kepada Uwais, untuk jaminan hidupnya. Segera saja Uwais menolak dengan halus dengan berkata, "Hamba mohon supaya hari ini saja hamba diketahui orang. Untuk hari-hari selanjutnya, biarlah hamba yang fakir ini tidak diketahui orang lagi". </p>  <p align="justify">Setelah kejadian itu, nama Uwais kembali tenggelam tak terdengar beritanya. Tapi ada seorang lelaki pernah bertemu dan ditolong oleh Uwais, waktu itu kami sedang berada di atas kapal menuju tanah Arab bersama para pedagang, tanpa disangka-sangka angin topan berhembus dengan kencang. Akibatnya hempasan ombak menghantam kapal kami sehingga air laut masuk ke dalam kapal dan menyebabkan kapal semakin berat. Pada saat itu, kami melihat seorang laki-laki yang mengenakan selimut berbulu di pojok kapal yang kami tumpangi, lalu kami memanggilnya. Lelaki itu keluar dari kapal dan melakukan salat di atas air. </p>  <p align="justify">Betapa terkejutnya kami melihat kejadian itu. "Wahai waliyullah, tolonglah kami!" tetapi lelaki itu tidak menoleh. Lalu kami berseru lagi, "Demi Zat yang telah memberimu kekuatan beribadah, tolonglah kami!" Lelaki itu menoleh kepada kami dan berkata, </p>  <p align="justify">"Apa yang terjadi ?" </p>  <p align="justify">"Tidakkah engkau melihat bahwa kapal dihembus angin dan dihantam ombak?" tanya kami. </p>  <p align="justify">"Dekatkanlah diri kalian pada Allah!" katanya. </p>  <p align="justify">"Kami telah melakukannya." </p>  <p align="justify">"Keluarlah kalian dari kapal dengan membaca bismillahirrohmaani rrohiim!" </p>  <p align="justify">Kami pun keluar dari kapal satu persatu dan berkumpul di dekat itu. Pada saat itu jumlah kami lima ratus jiwa lebih. Sungguh ajaib, kami semua tidak tenggelam, sedangkan perahu kami berikut isinya tenggelam ke dasar laut. </p>  <p align="justify">Lalu orang itu berkata pada kami ,"Tak apalah harta kalian menjadi korban asalkan kalian semua selamat". "Demi Allah, kami ingin tahu, siapakah nama Tuan ? "Tanya kami. </p>  <p align="justify">"Uwais al-Qorni". Jawabnya dengan singkat. </p>  <p align="justify">Kemudian kami berkata lagi kepadanya, "Sesungguhnya harta yang ada dikapal tersebut adalah milik orang-orang fakir di Madinah yang dikirim oleh orang Mesir." </p>  <p align="justify">"Jika Allah mengembalikan harta kalian. Apakah kalian akan membagi-bagikannya kepada orang-orang fakir di Madinah?" tanyanya. </p>  <p align="justify">"Ya, "jawab kami. Orang itu pun melaksanakan salat dua rakaat di atas air, lalu berdo'a. Setelah Uwais al-Qorni mengucap salam, tiba-tiba kapal itu muncul ke permukaan air, lalu kami menumpanginya dan meneruskan perjalanan. Setibanya di Madinah, kami membagi-bagikan seluruh harta kepada orang-orang fakir di Madinah, tidak satupun yang tertinggal. </p>  <p align="justify">Beberapa waktu kemudian, tersiar kabar kalau Uwais al-Qorni telah pulang ke Rahmatullah. </p>  <p align="justify">Anehnya, pada saat dia akan dimandikan tiba-tiba sudah banyak orang yang berebutan untuk memandikannya. Dan ketika dibawa ke tempat pembaringan untuk dikafani, di sana sudah ada orang-orang yang menunggu untuk mengkafaninya. </p>  <p align="justify">Demikian pula ketika orang pergi hendak menggali kuburnya. Di sana ternyata sudah ada orang-orang yang menggali kuburnya hingga selesai. Ketika usungan dibawa menuju ke pekuburan, luar biasa banyaknya orang yang berebutan untuk mengusungnya. </p>  <p align="justify">Dan Syeikh Abdullah bin Salamah menjelaskan, "ketika aku ikut mengurusi jenazahnya hingga aku pulang dari mengantarkan jenazahnya, lalu aku bermaksud untuk kembali ke tempat penguburannya guna memberi tanda pada kuburannya, akan tetapi sudah tak terlihat ada bekas kuburannya. (Syeikh Abdullah bin Salamah adalah orang yang pernah ikut berperang bersama Uwais al-Qorni pada masa pemerintahan Umar bin Khattab) </p>  <p align="justify">Meninggalnya Uwais al-Qorni telah menggemparkan masyarakat kota Yaman. Banyak terjadi hal-hal yang amat mengherankan. Sedemikian banyaknya orang yang tak dikenal berdatangan untuk mengurus jenazah dan pemakamannya, padahal Uwais adalah seorang fakir yang tak dihiraukan orang. </p>  <p align="justify">Sejak ia dimandikan sampai ketika jenazahnya hendak diturunkan ke dalam kubur, di situ selalu ada orang-orang yang telah siap melaksanakannya terlebih dahulu. Penduduk kota Yaman tercengang. Mereka saling bertanya-tanya, "Siapakah sebenarnya engkau wahai Uwais al-Qorni? Bukankah Uwais yang kita kenal, hanyalah seorang fakir yang tak memiliki apa-apa, yang kerjanya hanyalah sebagai penggembala domba dan unta? Tapi, ketika hari wafatmu, engkau telah menggemparkan penduduk Yaman dengan hadirnya manusia-manusia asing yang tidak pernah kami kenal. Mereka datang dalam jumlah sedemikian banyaknya. Agaknya mereka adalah para malaikat yang di turunkan ke bumi, hanya untuk mengurus jenazah dan pemakamannya. Baru saat itulah penduduk Yaman mengetahuinya siapa "Uwais al-Qorni" ternyata ia tak terkenal di bumi tapi terkenal di langit.</p>

Pada zaman Nabi Muhammad SAW, ada seorang pemuda bermata biru, rambutnya merah, pundaknya lapang panjang, berpenampilan cukup tampan, kulitn...

Pecel Termahal

By Khusnul Kartika Wijaya Labels: Jalan Jalan at August 28, 2012

<p align="justify">One day, istri beserta anak saya yang masih berumur 1 tahun pergi ke alun-alun ke kota batu – Malang. Jam 09.00 kami mulai berangkat dengan menggunakan sepeda motor, suasana di jalan jalan protokol waktu itu padat merayap terutama ketika melintasi perempatan, pertigaan atau lampu merah. Maklum malang yang dulu beda dengan Malang sekarang apalagi berpergian pas waktu libur lebaran, macet dan panas adalah hal yang wajib ditemui ketika di jalan raya. </p>  <p align="justify">hampir kurang lebih satu jam setengah saya berjalan akhirnya sampai di kota batu juga. begitu sampai kami langsung memarkir sepeda motor di sebelah alun-alun kota batu. setelah itu kami langsung berburu makanan ketan salah satu tujuan utama kami. akan tetapi sungguh nasib, warung yang dituju ternyata masih tutup mungki sedang mudik lebaran. karena sudah tak kuasa menahan lapar akhirnya kami berburu nasi pecel di sekita alun-alun. ketika kami menemui sebuah warung warung ada yang aneh warung di sana. semua warung di sekitar alun-alun kota batu tidak mencantumkan harganya. kami positif thingking paling harganya 4000 an. setelah kami pesan waktu di tengah tengah makan kami di beri kertas berharga bertuliskan 18.000 untuk 2 porsi pecel. istri saya kaget. masak harga pecel 2 porsi 18.000. sudah mahal sedikit lagi. padahal harga pecel umumnya yang kami lihat di jalan-jalan antara 3.500 – 5.000.</p>  <p align="justify">Setelah makan selesai dalam hati “Gila Pecel apa itu cari untung silahkan tapi dalam agama Islam berlebihan tidak diperbolehkan itu”.</p>

One day, istri beserta anak saya yang masih berumur 1 tahun pergi ke alun-alun ke kota batu – Malang. Jam 09.00 kami mulai berangkat dengan ...