Lisan adalah ucapan seseorang yang merupakan salah satu alat yang digunakan untuk berkomunikasi dengan sesamanya. karena pentingnya lisan dalam kehidupan setiap hari maka dalam kitab Hadits 'Arba'in Nawawi Muhammad bersabda: "qul khoiron au liyasmut." yang artinya kurang lebih "berkatalah yang baik atau jika tidak bisa berkata yang baik-baik diamlah".
hadits tersebut mengingatkan kita untuk selalu menjaga lisan kita. jika kita berkata haruslah tidak menyakiti orang lain, tidak boleh menggunjing, tidak boleh berbohong.
menggunjing, berbohong atau sejenisnya jelas itu adalah tidak baik dan dosa. akan tetapi berbicara tanpa menyinggung atau menyakiti orang lain inilah yang agak sulit karena kita tidak tahu watak, sifat dan suasana hati orang yang kita ajak bicara. mungkin kita sedang bercanda akan tetapi siapa tahu lawan bicara kita sedang serius atau lagi sumpek. Nah kalo terjadi seperti itu bisa jadi kita menyinggung perasaan lawan bicara.
bagaimanakah cara agar tidak menyinggung perasaan orang lain ketika sedang berbicara?
caranya adalah diamlah atau berfikirlah sejenak sebelum kita berbicara. jangan langsung asplak (asal njeplak). walaupun kita jujur dalam menjawab, tapi lihatlah situasi dan kondisi orang tersebut. jika kita bisa melakukan itu maka kita bisa saja menjadi orang yang bijaksana.
dalam suatu riwayat Nabi Muhammad ketika didatangi seseorang dan bersalaman beliau menjawab "wah bagaimana dagangannya". beliau menjawab seperti itu karena tahu dari tangannya dia seorang pedangang.
Nah sekarang tinggal kita bisa tidak berbicara tanpa menyinggung perasaan orang lain dengan melihat situasi dan kondisi orang tersbut?.