Setiap manusia mempunyai sifat yang berbeda sekaligus unik. Kalau kita menjadi pengajar kita akan tahu bahwa setiap murid-murid mempunyai sifat yang berbeda-beda. ada yang pendiam, taat peraturan sampai yang bandel. mungkin bagi seorang guru baru masuk pertama kali melihat anak didiknya yang kebetulan bandel sekali seperti tidak pernah mengerkakan PR, suka mbolos dll bisa menjadikan marah dan jengkel. tapi
lambat laun lama kelamaan sifat jengkel tersebut akan hilang. hilangnya sifat marah dan jengkel bagi seorang guru tersebut karena sudah lama mengenal sifat dari anak-anak didik sebagian besar ya seperti itu. mereka menyadari bahwa kebanyakan anak usia ABG masih mencari jati diri, sifat ke "AKU" annya masih besar. tapi walaupun begitu jika ada guru yang marah sampai pada kekerasan pada siswa itu juga merupakan sifat manusia yang mana manusia pasti punya batas-batas kesabaran dan tidak bisa disalahkan (Manusiawi).
lalu siapakah yang bersalah jika ada hal tersebut disekolah?
jawabnya jika ada anak yang nakalnya sampai kelewat batas sebenarnya adalah tanggung jawab orang tua dirumah. anak menjadi liar, nakal dan brutal karena orang tua dirumah tidak pernah mengontrol mulai dari kecil. misalnya main dari pagi sampai malam orang tua membiarkannya saja tidak dicari sehingga ketika besar juga terbiasa kluyuran. dirumah mulai dari kecil tidak pernah disuruh belajar, sehingga jangan menyalahkan guru kalau anak tidak pernah mengerjakan PR, ulangan jelek.
kesimpulannya Orang tua dirumah adalah alat kontrol yang penting bagi anak-anak ABG.