Apa yang harus kita lakukan sebelum
menyambut Bulan Ramadhan…?
Oleh :
Ust. Sulthon Rofi’i
Menjelaskan tetang hal hal
yang berhubungan dengan Bulan Ramadhan. Pahala amal sunnah yang diamalkan pada
ramadhan membandingi amal wajib diselain ramadhan. Pahalanya dilipatkan 70x
diselain bulan ramadhan.
Mengadakan persiapan
menghadapi ramadhan semenjak rajab karena harus bertahap. Sebagaimana Kata imam
albusyiri bahwa nafsu itu harus dilatih semenjak kecil, dan tidak bisa dipaksa.
Jika tidak demikian, maka
ramadhan biasanya dipaksa untuk ibadah dan sifatnya mendadak. Jika sudah terpaksa maka biasanya baru tiga minggu
ibadahnya kendor lagi. Oleh karena itu jika kita ingin memaksimalkan bulan
Ramadhan harus mempersiapkan diri dari awal.
Supaya kita bisa memaksimalkan
ibadah kapanpun terutama ramadhan, kita harus mengawali menjauhi perbuatan dosa
dan maksiat. Jikalaupun kita terjerumus ke dalam dosa saat itu, kita harus
segera untuk bertaubat kepada Allah. Karena dosa itu dapat menghalangi
pintu-pintu Rahmat, Taufiq dan Hidayah Allah. Tanpa Rahmat, Taufiq dan Hidayah
Allah kita ini tidak bisa apa apa. Yang bisa mengundang hidayah dan rahmat
Allah itu adalah bersihnya hati dari dosa.
Imam Hasan Albasri pernah ditanya oleh seseorang. Orang tersebut ingin bangun malam melaksanakan ibadah, padahal dia sehat jasmani dan tidak sakit. Maka kata imam Al Basri yang menyebabkan susah untuk bangun malam orang itu adalah dosa yang dilakukan.
Maka jika ingin beribadah atau beramal terasa berat, maka hendaknya mengoreksi diri. Barang kali masih ada dosa yang dilakukannya. Sedangkan dosa terbesar adalah Syirik. Sedangkan ibadah apapun yang ingin dipuji, didengar, pamer, bangga diri itu adalah salah satu dari syirik.
Nabi Muhammad bersabda : “Jauilah perbuatan haram yang dilarang Allah, Kalau kamu bisa menjauhi perbuatan haram yang dilarang Allah, pasti kamu menjadi ahli ibadah”
Dalam kitab Minhajul Abidin :
Jika orang itu ingin sampai
kepada Allah (Ahli Ibadah) harus melalui 7 Tangga :
1. Harus
punya Ilmu. Yang paling utama harus punya ilmu mengenal Allah, Ilmu Tauhid.
2. Taubat.
Karena dosa menghalangi orang tersebut untuk mendekat kepada Allah.
Dicontohkan
melalui peristiwa isro’ miroj. Sebelum beliau Kanjeng Nabi bertemu dengan Allah,
Jibril terlebih dahulu membersihkan hatinya, padahal kanjeng Nabi adalah orang
yang paling bersih hatinya. Hal ini menjadi syariat bagi umatnya bahwa untuk
mendekatkan diri kepada Allah harus membersihkan diri dari dosa.
Selain itu
menurut imam Al Ghozali, Taubat itu adalah sifatnya wajib, sedangkan
amalan-amalan lain yang banyak kita lakukan itu adalah sunnah. Maka kita diwajib
bertaubat dahulu sebelum melakukan amalan sunah.