Setelah sekian lama resign dari blog, kini hadir untuk pertama kalinya nulis lagi di blog. kebetulan kemarin saya lagi kunjungan kerja ke Jakarta. Rakernas permasalah Informatika. namun yang ingin saya tulis bukan masalah kerjanya, akan tetapi pengalaman saya di Jakarta menginjak tahun 2019. banyak sekali perubahan yang terjadi setelah satu dekade berlalu. Mungkin dulu kita masuk ke Tugu monas tidak membawa apa-apa, hanya mengandalkan kamera manual untuk mengabadikan momen kita. Akan tetapi di era digital 4.0 ini kamera sudah bukan barang mahal lagi karena tiap tangan yang menuju kesana pasti membawa kamera hp. segingga pemandangan monas yang dulu mungkin agak sepi, sekarang berubah menjadi ramai karena setiap orang ingin mengabadikan dirinya berdiri, duduk sambil tersenyum disebelah monas. hihi..
Karena perubahan zaman yang serba digital ini, tentu membawa dampak yang negatif kepada beberapa pekerja, salah satu yang kami temui adalah tukang foto yang ada disekitar monas kini sudah tidak laku lagi. mudah-mudahan rizki mereka tetap lancar dan berkah. Amiin
jarang-jarang ke jakarta bersama teman-teman, mumpung ada kesempatan kami mampir kesana hanya untuk foto disamping monas. hihi. setelah foto langsung pulang.
jarang-jarang ke jakarta bersama teman-teman, mumpung ada kesempatan kami mampir kesana hanya untuk foto disamping monas. hihi. setelah foto langsung pulang.
karena waktu itu kami disana sabtu menjelang malam minggu maka situasinya agak menjadi ramai menjelang malam. banyak hal yang kami temui di sana mulai dari turis, ada yang kampanye anti kekerasan pada wanita hingga konser musik kecil-kecilan.
ada pemandangan lain yang menarik diluar monas. yang pertama yaitu kondisi tempatnya yang terjaga dari sampah sehingga terlihat bersih, yang kedua yaitu situasi para pedangan disana. ketika masuk kesana ada perasaan aneh, karena suara yang saya dengarkan tidak asing bagi kami. ternyata sebagian besar pedagang makanan di sana adalah orang madura.hihi... tentu hal ini menjadi sangat menarik bagi kami, karena salah satu teman kami begitu fasihnya berbahasa madura sehingga komunikasi dengan penjual semakin asik dan bisa bercanda. hihihihihi..
rata-rata makanan yang dijual di sana kurang lebih 25 ribu perporsi, sedangkan untuk asesoris pakaian bervariasi. untuk baju anak kecil dijual 15 ribu. jika membeli 7 buah akan mendapatkan potongan sedikit menjadi 100 ribu.
ada pemandangan lain yang menarik diluar monas. yang pertama yaitu kondisi tempatnya yang terjaga dari sampah sehingga terlihat bersih, yang kedua yaitu situasi para pedangan disana. ketika masuk kesana ada perasaan aneh, karena suara yang saya dengarkan tidak asing bagi kami. ternyata sebagian besar pedagang makanan di sana adalah orang madura.hihi... tentu hal ini menjadi sangat menarik bagi kami, karena salah satu teman kami begitu fasihnya berbahasa madura sehingga komunikasi dengan penjual semakin asik dan bisa bercanda. hihihihihi..
rata-rata makanan yang dijual di sana kurang lebih 25 ribu perporsi, sedangkan untuk asesoris pakaian bervariasi. untuk baju anak kecil dijual 15 ribu. jika membeli 7 buah akan mendapatkan potongan sedikit menjadi 100 ribu.
teman saya membeli bantal yang agak besar harga awal 75 ribu ditawar lagi menjadi 70 ribu. maklum gak pinter nawar sih. hihihih. bagi yang ingin ke sana harus pinter-pinter nawar ya biar gak kejerumus hihi..
setelah itu semua kami lalui kami baru kembali ke Malang. ada perasaan senang ketika kembali ke Malang, karena kami bisa melihat foto kami kembali dengan mudah. sedikit tertawa karena foto sekarang tidak sama dengan yang dulu. hihihi..
Ingin tahu Tugu Monas yang sekarang...?, Jangan lupa kamera dicarge Full. hihiihi
Ingin tahu Tugu Monas yang sekarang...?, Jangan lupa kamera dicarge Full. hihiihi